Kamis, 18 September 2014

Tentang Solo

SEJARAH SINGKAT TENTANG KOTA SURAKARTA


Cerita bermula ketika Sunan Pakubuwana II memerintahkan Tumenggung Honggowongso dan Tumenggung Mangkuyudo serta Komandan pasukan Belanda J.A.B Van Hohenndorff untuk mencari lokasi ibukota kerajaan Mataram Islam yang baru. Setelah mempertimbangkan faktor fisik dan non-fisik akhirnya terpilihlah suatu desa di tepi Sungai Bengawan yang bernama desa Sala ( 1746 Masehi atau 1671 Jawa ). Sejak saat itu desa Sala berubah menjadi Surakarta Hadiningrat dan terus berkembang pesat.

 Kota Surakarta pada mulanya adalah wilayah kerajaan Mataram. Kota ini bahkan pernah menjadi pusat pemerintahan Mataram. Karena adanya Perjanjian Giyanti (13 Februari 1755) menyebabkan Mataram Islam terpecah karena propaganda kolonialisme Belanda. Kemudian terjadi pemecahan pusat pemerintahan menjadi dua yaitu pusat pemerintahan di Surakarta dan Yogyakarta. Pemerintahan di Surakarta terpecah lagi karena Perjanjian Salatiga (1767) menjadi Kasunanan dan Mangkunegaran.

 Pada tahun 1742, orang-orang Tionghoa memberontak dan melawan kekuasaan Pakubuwana II yang bertahta di Kartasura sehingga Keraton Kartasura hancur dan Pakubuwana II menyingkir ke Ponorogo, Jawa Timur. Dengan Bantuan VOC pemberontakan tersebut berhasil ditumpas dan Kartasura berhasil direbut kembali. Sebagai ganti ibukota kerajaan yang telah hancur maka didirikanlah Keraton Baru di Surakarta 20 km ke arah selatan timur dari Kartasura pada 18 Februari 1745. Peristiwa ini kemudian dianggap sebagai titik awal didirikannya kraton Kasunanan Surakarta.

 Pemberian nama Surakarta Hadiningrat mengikuti naluri leluhur, bahwa Kerajaan Mataram yang berpusat di Karta, kemudian ke Pleret, lalu pindah ke Wanakarta, yang kemudian diubah namanya menjadi Kartasura. Surakarta Hadiningrat berarti harapan akan terciptanya negara yang tata tentrem karta raharja (teratur tertib aman dan damai), serta harus disertai dengan tekad dan keberanian menghadapi segala rintangan yang menghadang (sura) untuk mewujudkan kehidupan dunia yang indah (Hadiningrat). Dengan demikian, kata “Karta” dimunculkan kembali sebagai wujud permohonan berkah dari para leluhur pendahulu dan pendirian kerajaan Mataram.

 Sejarah nama kota Solo sendiri dikarenakan daerah ini dahulu banyak ditumbuhi tanaman pohon Sala ( sejenis pohon pinus) seperti yang tertulis dalam serat Babad Sengkala yang disimpan di Sana Budaya Yogyakarta. Sala berasal dari bahasa Jawa asli ( lafal bahasa jawa : Solo ) Pada akhirnya orang-orang mengenalnya dengan nama Kota Solo.

WALI KOTA SOLO

Wali kota Surakarta saat ini adalah F.X. Hadi Rudyatmo menggantikan Ir. Joko Widodo yang dilantik menjadi gubernur DKI Jakarta tanggal 15 Oktober 2012 dan sekarang menjadi Presiden RI yang dilantik pada tanggal 20 Oktober 2014. Pasangan wali kota dan wakil wali kota, yang sering disebut sebagai Jokowi-Rudy, pertama kali terpilih sebagai wali kota Solo untuk masa bakti 2005-2010. Kemudian pasangan dari PDI-P ini terpilih lagi untuk masa bakti kedua dengan perolehan suara lebih dari 90% untuk masa jabatan 2010-2015.
 Pada tanggal 17 April 2013, Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo resmi melantik Dr. H. Achmad Purnomo sebagai wakil wali kota Surakarta menggantikan F.X. Hadi Rudyatmo yang menjadi wali kota Surakarta.

JULUKAN DAN SEMBOYAN

Surakarta memiliki semboyan "Berseri", akronim dari "Bersih, Sehat, Rapi, dan Indah", sebagai slogan pemeliharaan keindahan kota. Untuk kepentingan pemasaran pariwisata, Solo mengambil slogan pariwisata Solo, The Spirit of Java (Jiwanya Jawa) sebagai upaya pencitraan kota Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa. 
Selain itu Kota Solo juga memiliki beberapa julukan, antara lain Kota Batik, Kota Budaya, Kota Liwet. Penduduk Solo disebut sebagai wong Solo, dan istilah putri Solo juga banyak digunakan untuk menyebut wanita yang memiliki karakteristik mirip wanita dari Solo.

DAFTAR KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KOTA SURAKARTA

Berikut ini adalah daftar kecamatan dan kelurahan di kota Surakarta beserta kode pos dan data sensus penduduk 2010. Kota Surakarta memiliki 5 kecamatan dan 51 kelurahan dengan kode pos 57110 hingga 57157. Per tahun 2010 jumlah penduduk di lima kecamatan Surakarta adalah 500.642 yang terdiri atas 243.363 pria dan 257.279 wanita (rasio 94.59). Tingkat kepadatan penduduk di Surakarta adalah 11.370 jiwa/km2, yang merupakan kepadatan tertinggi di Jawa Tengah (kepadatan Jawa Tengah hanya 992 jiwa/km2).
Peta kota Surakarta

Daftar kecamatan di Surakarta
No. Peta Nama kecamatan Kode Pos Kode BPS Luas  % luas Penduduk  % penduduk Kepadatan Laju pertumbuhan
1 Lokasi-Surakarta-Banjarsari.png Banjarsari 57130 337205 14,81 33,63% 157.438 31,45% 10.630/km2 0,25
2 Lokasi-Surakarta-Jebres.png Jebres 57120 337204 12,58 28,57% 138.624 27,69% 11.019/km2 0,88
3 Lokasi-Surakarta-Lawiyan.png Laweyan 57140 337201 8,64 19,62% 86.315 17,24% 10.002/km2 -0,21
4 Lokasi-Surakarta-PasarKliwon.png Pasar Kliwon 57110 337203 4,82 10,95% 74.145 14,80% 15.383/km2 -0,07
5 Lokasi-Surakarta-Serengan.png Serengan 57150 337202 3,19 7,24% 44.120 8,81% 13.830/km2 -0,59
Sensus 2010 
 
Daftar kelurahan di Surakarta
No. Nama kelurahan Kode Pos Kode BPS Kecamatan
1 Baluwarti 57114 3372031005 Pasar Kliwon
2 Banyuanyar 57137 3372051013 Banjarsari
3 Bumi 57148 3372011003 Laweyan
4 Danukusuman 57156 3372021002 Serengan
5 Gajahan 57115 3372031004 Pasar Kliwon
6 Gandekan 57122 3372041004 Jebres
7 Gilingan 57134 3372051003 Banjarsari
8 Jagalan 57124 3372041007 Jebres
9 Jajar 57144 3372011010 Laweyan
10 Jayengan 57152 3372021006 Serengan
11 Jebres 57126 3372041010 Jebres
12 Joyosuran 57116 3372031001 Pasar Kliwon
13 Joyotakan 57157 3372021001 Serengan
14 Kadipiro 57136 3372051001 Banjarsari
15 Kampung Baru 57111 3372031006 Pasar Kliwon
16 Karangasem 57145 3372011011 Laweyan
17 Kauman 57112 3372031009 Pasar Kliwon
18 Kedung Lumbu 57113 3372031007 Pasar Kliwon
19 Kemlayan 57151 3372021007 Serengan
20 Kepatihan Kulon 57129 3372041001 Jebres
21 Kepatihan Wetan 57129 3372041002 Jebres
22 Keprabon 57131 3372051006 Banjarsari
23 Kerten 57143 3372011009 Laweyan
24 Kestalan 57133 3372051005 Banjarsari
25 Ketelan 57132 3372051008 Banjarsari
26 Kratonan 57153 3372021005 Serengan
27 Laweyan 57148 3372011002 Laweyan
28 Manahan 57139 3372051011 Banjarsari
29 Mangkubumen 57139 3372051010 Banjarsari
30 Mojosongo 57127 3372041011 Jebres
31 Nusukan 57135 3372051002 Banjarsari
32 Pajang 57146 3372011001 Laweyan
33 Pasar Kliwon 57118 3372031003 Pasar Kliwon
34 Penularan 57149 3372011004 Laweyan
35 Penumping 57141 3372011005 Laweyan
36 Pucang Sawit 57125 3372041006 Jebres
37 Punggawan 57132 3372051009 Banjarsari
38 Purwadiningratan 57128 3372041008 Jebres
39 Purwosari 57142 3372011007 Laweyan
40 Sangkrah 57119 3372031008 Pasar Kliwon
41 Semanggi 57117 3372031002 Pasar Kliwon
42 Serengan 57155 3372021003 Serengan
43 Setabelan 57133 3372051004 Banjarsari
44 Sewu 57123 3372041005 Jebres
45 Sondakan 57147 3372011008 Laweyan
46 Sriwedari 57141 3372011006 Laweyan
47 Sudiroprajan 57121 3372041003 Jebres
48 Sumber 57138 3372051012 Banjarsari
49 Tegalharjo 57128 3372041009 Jebres
50 Timuran 57131 3372051007 Banjarsari
51 Tipes 57154 3372021004 Serengan  
 

KULINER

"sundukan" merupakan menu wajib di semua wedangan

Sensasi Wedangan Sala

Sala memang disesaki beragam orang dengan selera aneh-aneh. Jangankan bara arang dicelupin ke dalam seduhan kopi, bubuk coklat yang diseduh dengan air jahe plus tape beras pun lazim dipesan pengunjung wedangan­ –sebutan untuk kedai kakilima yang menjual aneka jenis minuman panas dan dingin.
Selat Iga Bakar yang menjadi menu andalan di Omah Selat.

Menikmati Selat Dengan Cita Rasa Modern di Omah Selat

Kuliner selat di Kota Solo sudah sangat terkenal. Berawal dari zaman penjajahan yang mana ada koki dari Belanda yang sering membuat menu masakan salad di lingkungan keraton. Kemudian menu tersebut diadopsi oleh tukang masak keraton dan dimodifikasi dengan bumbu rempah khas Jawa, jadilah menu yang dinamakan selat.
Es Dawet telasih Pasar Gedhe

Es Dawet Telasih Bu Dermi Pasar Gedhe

Dawet Yu Darmi sampai saat ini sudah bertahan hingga tiga generasi. Resepnya aslinya pun masih dipertahankan, warna hijau cendol itu berasal dari pewarna alami, yakni perasan daun suji. Dan menggunakan gula asli , bukan pemanis.
Gule-Goreng-Pak-Samin

Renyahnya Gule Goreng Pak Samin

Gule goreng disajikan terpisah dengan kuah gule, Anda bisa memakannya dengan nasi, atau di-gado saja sebagai camilan. Rasa gulgor ini benar-benar gurih dan garing kriuk! Harga satu porsi gule goreng Rp 15.000. Pak Samin memulai usahanya sejak tahun 1967. Setiap harinya Pak Samin membutuhkan 2-3 ekor kambing untuk warungnya, kambing yang digunakan pun hanya kambing yang masih berusia muda.
Tongseng-Buntel

Tongseng Buntel dari Warung Min Sinthong

Kalau Anda mencari sentra sate kambing di Solo, coba mampir ke Daerah Pasar Kliwon. Di sini tak terhitung lagi berapa banyak warung sate kambing yang ada. Pasar Kliwon terkenal sebagai kampung Arab di Solo, kesukaan warga Arab untuk menyantab menu daging kambing mungkin ikut mempengaruhi banyaknya warung sate kambing di Pasar Kliwon.


Tahu kupat Pak Gombloh, maknyuuus!

Tahu Kupat Pak Gombloh

Tahu kupat adalah salah satu makanan khas dari Solo, masakan ini memang mirip dengan tahu gimbal dari Semarang. Tahu kupat terdiri dari tahu goreng, kupat (ketupat), bakwan, mie kuning, tauge, dan kol. Bahan-bahan itu lalu diguyur air bawang putih dan kuah kecap, di atasnya ditaburi irisan daun seledri dan kacang goreng. Anda bisa menambahkan cabai rawit sesuai selera.
Thengkleng Bu Edi Pasar Klewer

Nikmatnya Mbrakoti Balung di Thengkleng Bu Edi Pasar Klewer

Kalau Anda pecinta makanan ‘berbau’ kambing, Solo adalah surganya. Banyak warung yang khusus menawarkan olahan daging kambing, mulai dari sate, gule, hingga tongseng. Tapi ada satu menu yang tak boleh Anda lewatkan saat mampir ke Solo, yakni tengkleng. Salah satu warung yang khusus menawarkan menu tengkleng di Solo adalah warung tengkleng bu Edi. Warung ini terletak tepat di sisi utara gapura Pasar Klewer.



EVENT

keraton-surakarta

Agenda Upacara Agung Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat Tahun 2014

Keraton Kasunanan Surakarta sebagai pusat kebudayaan peninggalan Mataram yang ada di Kota Surakarta, rutin menggelar berbagai kegiatan dalam rangka “nguri-uri budhaya Jawi”. Semangat untuk tetap melestarikan tradisi dan budaya, di tengah konflik yang masih belum usai merupakan komitmen positif yang pantas diapresiasi.
Pakaian adat khas Tionghoa diperagakan oleh warga Sudiroprajan.

Grebeg Sudiro, Bentuk Akulturasi Kebudayaan Jawa-Tionghoa

Grebeg Sudiro adalah sebuah event perayaan menyambut tahun baru Imlek yang diselenggarakan 7 hari sebelum tahun baru di kawasan Pasar Gedhe. Grebeg Sudiro merupakan bentuk akulturasi antara budaya Jawa dan Tionghoa yang menyatu padu menjadi sebuah keunikan dalam keragaman.
Rock In Solo 2012

Rock In Solo 2012

Dua band asal mancanegara siap mengguncang Alun-alun Utara Solo pada 13 Oktober dalam Rock In Solo 2012, yakni band death...
Matah Ati

Matah Ati Dipentaskan Di Solo

Setelah sukses atas pementasan di Singapura dan Jakarta, pertunjukan sendratari kolosal Matah Ati akhirnya “pulang kampung”, dan dipentaskan di Pamedan...
Kostum bunga-bungaan yang dipadukan dengan kreasi batik. (foto:Anjas Wijanarko)

Solo Batik Carnival

Kota Solo dengan budayanya, mempunyai berbagai macam warisan budaya dan hasil tradisi, salah satunya adalah Batik. Untuk melestarikan, mengembangkan, dan memperkenalkan batik kepada masyarakat luas, maka di Solo ada event tahunan berskala besar yakni Solo Batik Carnival (SBC). SBC ini pertama kali digelar pada tahun 2008 dalam bentuk karnaval sepanjang jalan Slamet Riyadi.
Solo International Ethnic Music. (foto:Anjas Wijanarko)

SIEM, Festival Musik Etnik Bertaraf Internasional

SIEM (Solo International Ethnic Music) Festival merupakan event musik bertaraf internasional yang menampilkan berbagai musisi dunia yang beraliran musik etnik. SIEM Festival pertama kali diselenggarakan di kota Solo ini pada tahun 2007. Acara yang masuk dalam calender event pemerintah kota Surakarta ini rutin diadakan dua tahun sekali.

OLEH-OLEH


Cinderamata Wayang Kulit

Cinderamata Wayang Kulit

Wayang kulit memang identik dengan budaya Jawa, tapi wayang kulit kini juga sudah menjadi budaya nasional, bahkan menjadi salah satu ikon Indonesia di mata dunia. Wayang kulit tak hanya digunakan dalam sebuah pagelaran wayang, sah-sah saja kalau Anda membelinya sebagai suvenir atau untuk pajangan.
Keris

Keris Suvenir

Keris juga bisa menjadi suvenir yang unik. Bukan keris yang harganya ratusan juta lho, juga bukan keris yang ‘beraroma’ mistis....
Blangkon Serengan

Sentra Blangkon Serengan

Busana pria adat Jawa tidak bisa lepas dari bagian penutup kepalanya, yang disebut blangkon. Blangkon tidak hanya digunakan untuk acara...
Beras Kencur, Kunir Asem cap Putri Solo

Segarnya Beras Kencur Putri Solo

Beras kencur dibuat dari beras dan empon-empon, yakni kencur, jahe, kunir, dan asem. Ditambah dengan beragam rempah, seperti merica, cengkeh, kapulaga, manis jangan, kayu manis, cabe jamu, dan misoyi. Semua bahan itu dibeli dalam keadaan segar di Pasar Legi Solo, karena memang industri beras kencur Putri Solo ini tidak membeli bahan-bahan dalam jumlah banyak, semua bahan dibeli secukupnya dan digunakan hanya untuk satu kali produksi.
blontea teh pokil

Blontea, Ramuan Teh Melati Tradisi Wong Solo

Blontea adalah salah satu oleh-oleh khas Solo yang layak dicoba. Blontea adalah ramuan teh yang terdiri dari berbagai jenis teh yang kemudian dicampur dengan kadar masing-masing, agar bisa menghasilkan sebuah cita rasa teh yang harum dan kental ciri khas teh Solo. Terinspirasi dari tradisi ala Jayengan, Blontank Poer kemudian mencoba mengimplementasikan keahlian yang sudah ditekuninya sejak kecil dengan mengoplos teh dari berbagai jenis dan merk untuk menghasilkan teh yang dahsyat.
abon-mesran

Mencicipi Gurihnya Abon Mesran Dari Kalilarangan

Saat berkunjung ke Solo, terasa kurang jika belum mampir ke pusat oleh-oleh Pak Mesran. Nama Mesran diambil dari nama pemiliknya yaitu pak Mesran Mistopawiro. Toko oleh-oleh yang buka di daerah Kalilarangan ini merupakan tempat yang rekomendid untuk berburu kuliner dari kota Solo.

 
Pembuatan Serabi Notosuman

Serabi Notosuman, Kudapan Enak Sejak 1923

Kalau boleh sedikit berlebihan, tak lengkap berkunjung ke Solo, kalau Anda tak mampir ke daerah Notosuman dan mencoba legitnya serabi Notosuman. Di daerah Notosuman ini kita bisa menemukan beberapa penjual serabi, konon mereka berasal dari satu keturunan yang sama, yaitu Hoo Gek Hok, yang merintis usaha ini sejak 1923. Salah satu yang terkenal di daerah Notosuman adalah serabi Ny. Handayani.

TEMPAT WISATA

Pasar minat khusus yang tertata rapi ini telah lama menjadi salah satu trademark kota Solo

Pasar Barang Antik Triwindu

Pasar minat khusus yang tertata rapi itu telah lama menjadi salah satu trademark kota Solo, bisa dibilang belum komplit dolan ke Solo kalau belum mengunjungi pasar Triwindu. Mata akan dimanjakan oleh beragam barang-barang antik yang dipajang di kios-kios.
Partini Tuin, nama putri KGPAA Mangkunagara VII yang diabadikan dengan patung di tengah kolam.

Taman Kota Balekambang

Sejak 2008, Taman Balekambang resmi dibuka menjadi hutan kotanya warga Surakarta. Mengunjungi kompleks seluas lebih dari lima hektar itu, kita...
Motif untuk pembuatan batik cap (Foto: Blontank Poer)

Kampung Batik Laweyan

Bukan hanya tempat belanja batik dan belajar membatik semata, Kampung Laweyan merupakan tempat wisata dengan pesona luar biasa. Di kampung...
keraton-surakarta

Berwisata Budaya ke Keraton Kasunanan Surakarta

Belum sah dikatakan dolan ke Solo kalau belum mengunjungi Keraton Kasunanan Surakarta. Begitulah kata banyak orang yang bercerita tentang pariwisata di Solo. Memang benar, keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat adalah salah satu warisan budaya yang tidak boleh terlewatkan untuk dikunjungi, karena dari sinilah cikal bakal kota Surakarta ini bermula.
Night Market Ngarsopuro

Malam Mingguan di Night Market Ngarsopuro

Night Market Ngarsopuro digelar di sepanjang city walk kawasan pasar Windujenar, Ngarsopuro di depan Pura Mangkunegaran. Tepatnya di jalan Diponegoro. Ketika matahari sudah condong ke barat, di kawasan Ngarsopuro ini sudah berjejer tenda-tenda yang siap dipakai untuk berjualan produk UKM dan suvenir khas kota Solo.

WAJAH SOLO


 
dokter Lo-thumb

Dokter Lo, Sosok yang Berjiwa Sosial Tinggi

Sosoknya yang mengundang kekaguman, dekat dengan masyarakat, namun jarang menampakkan diri membuktikan bahwa di dunia ini masih banyak orang baik yang mau menolong tanpa pamrih. Baginya, ada kepuasan tersendiri yang tidak dapat diukur dengan materi ketika ia bisa membantu menyembuhkan pasiennya.

JALAN-JALAN

Category: Jalan-jalan

Pasar Gede Solo

Berburu Jajanan di Pasar Gede

Pasar Gede yang dikenal sebagai salah satu pasar tradisional tertua di Solo, juga memiliki sejumlah jajanan khas yang patut untuk Anda coba dan nikmati. Untuk menemukan jajanan yang enak dan murah di Solo, kadang kita musti blusukan masuk ke dalam pasar tradisional.


blog_dokar_2877 1

Andhong, Dokar atau Delman

Delman atau andhong memang sudah tidak sepopuler dulu, hingga awal 1980-an. Beberapa memang masih ada yang ‘beroperasi’ di Pasar Legi.

Diolah dari berbagai sumber
 http://tentangsolo.web.id/category/wedangan
http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Surakarta
http://akper-panti-rapih-yogyakarta.konsultan-pendidikan-tinggi.net/_b.php?_b=info&id=31908






















































































































 









 









 









 














  



0 komentar:

Posting Komentar